Kamis, 28 Juli 2016

Siapakah yang pantas kita cari?



Ujian
Hal yang tak pernah luput dari kehidupan manusia
Bagaimana kalian memandang hal ini?
Bencikah? Sedihkah? Miriskah? Atau malah kalian bahagia dan bersyukur?
Pernahkah kalian penat dan buntu mencari sosok tempat kalian mengadu?
Teman..
Hal itu akan tetap buntu jika kalian mencari sampai ujung dunia


Karena sesungguhnya tidak perlu repot-repot untuk mencari
dimanakah dapat ditemukan seseorang yang dapat mengerti
Seseorang yang dapat memberi solusi
Seseorang yang dapat mendengarkan
Seseorang yang dapat peduli
Seseorang yang dapat menenangkan
"Seseorang...", "Seseorang...", "Seseorang"...,

Riska jadi ingat dengan cerita guru riska ketika smp
Beliau bercerita mengenai pertanyaan gurunya saat ia masih menjadi murid seperti riska
"Sebenarnya siapa sih yang menciptakan kita? Coba tebak.. Meja, itu diciptakan oleh siapa?"
Dengan cepat kita dapat menjawab bahwa meja jelas diciptakan oleh manusia.
"Ya betul sekali.. Meja diciptakan oleh manusia bukan diciptakan oleh sesama meja"
Artinya apa?
Manusia diciptakan oleh siapa?
Ya jelas bahwa manusia bukan diciptakan oleh sesama manusia melainkan diciptakan oleh Allah Swt
Jadi jika kita terus menerus mencari "Seseorang yang dapat bla bla.."
Hal itu akan tetap terasa kurang karena "Seseorang" itu bukanlah pencipta diri kita
Melainkan Allah Swt lah yang menciptakan kita
Yang namanya Pencipta, pasti akan merawat dan menyayangi ciptaan-Nya
Pencipta pasti tahu segala sesuatu yang diperlukan oleh ciptaan-Nya
Jadi teman-teman tak perlu repot dan kesusahan untuk mencari siapa yang dapat merawat dan mencintai kita..
Cukup teman-teman melakukan kewajiban teman-teman sebagai manusia yang diciptakan, Shalat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, zakat, dll.. itu adalah nikmat ibadah dan amalan yang sebetulnya benar-benar kita butuhkan..
Seperti dikutip dalam buku aa gym

"Takdir beramal adalah investasi. Yaitu kalau dilaksanakan dengan penuh ketulusan niscaya Allah yang Maha Melihat akan membalasnya dengan balasan yang mengesankan. Bukankah kita tidak tahu kapan kita akan mendapatkan kesulitan diperjalanan?"

Sesungguhnya kitalah yang benar2 memerlukan syafaat itu..
 bersujudlah karena Allah lebih dekat dengan hamba-Nya pada sujud terakhirnya

Sosok itu selalu ada dalam setiap langkah kita
Selalu tahu perasaan kita walau kita tidak mengucapkannya
Mengapa?
Karena Dialah yang menciptakan kita
Yang tahu segala sesuatu akan apa yang kita butuhkan


Lantas ketika kita ditimpa ujian yang sangat menyakitkan,
lalu yang kita cari hanyalah Allah Swt
Sesungguhnya orang-orang tersebut adalah orang-orang yang telah meraih kemenangan.
karena dapat melalui ujian tersebut dengan terus mengingat Allah Swt
Ibarat permainan.
Ketika teman-teman memulai sebuah permainan
, maka akan ada berbagai lawan yang harus teman-teman hadapi sebagai ujiannya
Teman-teman tidak menyerah begitu sajakan?
Tujuannya apa?
Meraih kemenangan bukan?
Bagaimana perasaan teman-teman ketika berhasil menamatkan permainan
sampai menyandang status "winner"
Teman-teman akan bangga luar biasa kan?
dan pastinya ketika orang lain memainkan permainan itu,
teman-teman sudah tau alurnya dan teman-teman bisa menjadi guru mereka
Nah yang menentukan perjuangan mencapai kemenangan itu
 tentu saja dilihat dari prosesnya
Apakah teman-teman mencari kemenangan tersebut dengan mengeluarkan seluruh tenaga dan pikirannya?
 Atau hanya dengan cara "nge-cheat" saja?
Karena kemenangan yang sesungguhnya adalah orang yang dapat melalui lawan tersebut dengan terus mengingat Allah

Dengan mengingat Allah tentu saja jalan yang diraih adalah jalan kejujuran
Jalan yang meyakini kemampuan diri sendiri karena yakin bahwa akan ada yang menolong kita ketika kita selalu mengingat-Nya.

Ya hidup adalah pilihan
Ingat bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil



"Andaikan kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, hatimu pasti akan meleleh karena cinta kepada-Nya" -Ibnu Qayyim Al jauziyyah 


Lantas hal apalagi yang membuatmu ragu untuk mencintai-Nya lebih dulu dibandingkan mencintai ciptaan-Nya?




Sekian dari riska
kurang lebihnya mohon dimaafkan
Wassalamu'alaikum wr wb






2 komentar: