Minggu, 12 Mei 2019

BACK TO ALLAH


Bersyukurlah umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah hadiahkan Al-Qur'an, sebagai tanda kasih sayang Allah kpd umat-Nya. Sebuah kitab suci yang didalamnya terdapat semua petunjuk yang tidak akan pernah berubah sepanjang zaman. Jawaban atas segala kebingungan dan kegelisahan. Pedoman atas segala tindakan. Obat dari segala macam penyakit. Limpahan pahala dan keberkahan bagi yang membacanya.. Maka jika kita dirisaukan dengan perubahan zaman, janganlah khawatir. Al-Qur'an tidak akan pernah berubah namun ketika kau membacanya, justru kau yg akan berubah. Merubah kegelapan menuju cahaya...

Rabbi zidni 'ilman war zuqni fahman..
"O Allah, increase me in knowledge and grant me undestanding"


-7 Mei 2019-
Hikmah pagi yg sy dapat kala itu dan sy merasa bersyukur sekali ketika tb2 seorang bapa duduk disamping sy dan bertanya, dari arah mana cara membaca Al-Qur'an ini? Sampai akhirnya beliau menceritakan lika liku perjalanan kehidupannya.

Pd dasarnya setiap org tentu memiliki ujiannya masing2. Namun yg membedakan kaum muslim dengan selainnya salah satunya adalah "beriman pada Qadha' dan qadar", yakni kami wajib mengimani bahwa Allah mengetahui apa yang telah dan yang akan terjadi. Peristiwa itu terjadi lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, sedangkan Arsy-Nya di atas air. Maka dibutuhkan sebaik-baik penghambaan dalam menjalaninya. Alasan yang menguatkan langkah kaki kami, kami meyakini bahwa kami tidak akan tinggal lama didunia ini. Kami hanya menumpang sebentar disini, dan ada misi yang harus kami dapatkan didunia ini yakni dengan terus menyiapkan sebaik-baik bekal karna kami harus kembali pulang kepada pencipta kami, Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam keadaan sebaik-baiknya..

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"...Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 197)


Maka tidak perlu takut dan bersedih hati.. Itulah yang membedakan kami umat muslim dengan selainnya..

Tuba lil ghurabba
"Bangga menjadi yang terasing"
Sadarilah bahwa kami adalah seorang musafir, yang sedang mencari sebaik-baik bekal untuk kembali pulang..

Maka tidak perlu risau dengan segala lika liku terjalnya kehidupan yang kita jalani, sebagai penghibur dikala sulit, ingatlah kembali bahwa ada yang lebih sulit ujian kehidupannya padahal beliau adalah manusia paling mulia.. beliau Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam..

Hidup ini memang keras, tapi ingatlah bahwa Allah senantiasa menolong kami..

"Jika sendiri, jangan merasa sendiri, ada Allah yang senantiasa mengawasi. Jika sedih, jangan dipendam dalam hati, ada Allah tempat untuk berbagi. Jika susah, jangan menjadi gelisah, ada Allah tempat untuk meminta. Jika bahagia, jangan menjadi lupa, ada Allah tempat untuk bermunajat kita"
-Dewi Nur Aisyah-



Referensi : 

Buku fikih wanita, (Panduan Ibadah Wanita Lengkap & Praktis). Karya : Dr Ali bin Sa'id Al-Ghamidi. Seorang pengajar fikih di Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawwaroh

Rabu, 01 Mei 2019

TUBA LIL GHURABAA


#HIKMAH DIBALIK ORIENTASI# 
Alhamdulillah bini'matihi tatimmushalihaat.. Untuk menjaga teman2 saya, saya memilih untuk tdk memposting foto kami, namun saya melihat ekspresi hari terakhir disana ada rasa haru dalam lubuk hati saya, perbedaan usia bukan berarti membatasi kami untuk bersama. Semangat mengerja dengan tulus ikhlas, itulah yg selalu ditekankan pd kami. Yaah.. memang dr segi usia dan pengalaman sy jauh tertinggal. Tp kekuatan semangatnya itu sama bahkan ada yg jauh lebih semangat dr sy😁 Mayoritas adalah tenaga pendidik. Tapi bukan berarti kami tidak bisa bersama. Yah menjadi berbeda bukanlah masalah bagi kami, karna ada hal yang lebih baik utk saling menghargai.
Seperti yang saya alami kemarin lusa, ketika ada yg mempermasalahkan seseorang yang memakai niqob ketika pelaksanaan latsarmil ini. Terus terang saya salut dengan beliau yang berani tampil beda dengan niqobnya. Namun ketika ada yang mencibirnya hati saya terluka. Seringkali saya dapati kasus seperti ini..
Aaah ingin rasanya saya katakan, bisakah kita tidak mencibir perbedaan itu?

 Membuka ruang diskusi lebih saya sukai dibanding mencibir perbedaan dan merasa paling benar sendiri. Ada kalanya setiap orang memiliki pilihannya tersendiri yang bersebrangan dengan opini pribadi.
 Tapi saya harap apapun itu kita senantiasa bisa saling menghargai.
Bagi para muslimah yang teguh pada prinsipnya, saya hanya ingin katakan, janganlah ragu jika memang anda lakukan itu semua karna Allah.. Kita hidup didunia ini bukan untuk mencari ridha manusia, melainkan mencari ridha Allah

TUBA LIL GHURABBAA
"BANGGA MENJADI YANG TERASING"

Kita semua ini hanya pengembara, yang artinya didunia ini kita hanya sementara tidak selamanya. Ingatlah bahwa dunia ini adalah penjara bagi orang-orang mukmin.

Pesan terakhir saya,
Ini bukanlah yang terakhir..
Teruslah menempa diri dan semangat mengabdi serta mencari sebaik2 bekal karena

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

"...Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 197)



Semoga jalan ini dapat mengantarkan kami pada keridhoan rabb-Nya dan menjadi wasilah pemberat amal dan meningkatkan ketakwaan kami pd Allah Subhanahu wa Ta'ala

Mungkin kalimat ini bisa menjadi penghibur bagi para muslimah😊

"Jika sendiri, janganlah merasa sendiri Ada Allah yang senantiasa mengawasi. Jika sedih, jangan dipendam dalam hati, ada Allah tempat untuk berbagi. Jika susah, jangan menjadi gelisah, ada Allah tempat untuk meminta. Jika bahagia, janganlah menjadi lupa, ada Allah tempat untuk bermunajat kita"
-Dewi Nur Aisyah-


 [28-30 April 2019]




#selfreminder#


***