Sabtu, 11 Juni 2016

Hati Seorang Wanita





Allah menciptakan kaum wanita dengan hati
yang dihiasi dengan kelembutan. Hati yang
diselaputi dengan kesabaran. Hati yang bisa
tahan bila disakiti. Hati yang belajar arti taat
dan setia.

Dengan kelembutan hati wanitalah, maka jiwa
lelaki yang kita panggil suami dapat tentram.
Dengan kesabaran hati wanitalah, dapat
mendidik anak-anak hingga dewasa. Dengan
hati wanitalah, dapat menahan segala
kemarahan anak dan suami walau disakiti.

Dengan hati inilah wanita mencurahkan segala
kasih sayang dan kesetiaan yang tidak terbagi
dengan yang lain, namu hanya satu, bagi
seorang suami.

Wanita
Sadarkah kita secara fitrahnya Allah
menciptakan kita dengan hati yang kuat.
Terkadang emosi kita yang lebih menguasai hati membuatkan kita lupa betapa tabah dan
kuatnya hati ini.
Betapa cantik dan indahnya Allah ciptakan wanita itu dengan kelembutan dan kekuatan yang ada pada kita. Bertambah cantik lagi seorang wanita yang menghiasi emosi dan hatinya dengan cinta kepada Illahi.

Wahai wanita,
Jika kita sadar betapa kuat Allah ciptakan
kita, maka janganlah kita mudah jatuh pada
satu ujian yang diberiNya. Emosi yang
dianugerahkan Allah kepada kita adalah tanda
betapa hati wanita ini sangat peka. Peka
dengan kehendak hati sang suami dan anak-
anak. Bukan tanda kelemahan tetapi sebagai
pelengkap dalam rumahtangga.

Jika kita jatuh hari ini, bangunlah. Jangan
pernah dikesalkan. Karena hari ini
mengajarkan kita tentang hari esok. Agar
pengalaman hari ini membuat kita lebih
berkesan dan lebih mengingatNya pada
perjalanan kita yang selanjutnya. Insya Allah.

🌹🌻🌷🌸💐
**Kuatnya wanita:
Tetap berdiri walau sendiri,
Tetap bersabar walau diuji,
Tetap berbelas walau dikeji,
Tetap tersenyum walau disakiti,
Tetap mengasihi walau di benci,
Tetap mendoakan walau dikhianati...








Sumber:Islampos

Rabu, 08 Juni 2016

Singkat cerita

Sering kali aku mengikhlaskan kepergian seseorang namun baru kali ini yang paling menyakitkan, maafkan jika aku pernah hadir menyapamu dan mengisi waktu untukmu dalam beberapa hari ini. Kini aku harus pergi bukan karena aku membencimu namun sebaliknya, aku mencintaimu.
.
.
Aku tak pernah paham bagaimana bisa aku mencintaimu? Bahkan aku masih sering bertanya-tanya apakah kau sosok yang nyata atau malah sebaliknya?
.
.
Dibalik ceritamu beberapa hari ini, aku tersadar. Kamu memang sosok yang kuat nan baik hati namun tidak dengan fisikmu. Engkau berada dititik yang lemah namun masih tetap bersyukur atas nikmat dari Allah SWT, aku kagum padamu. Karena wanita itu identik dengan hatinya yang halus dan pandai merasa seperti yang engkau katakan malam itu.
.
.
Kini, aku pergi membawa cerita singkat dan sangat singkat antara kau dan aku. Aku akan mengikhlaskanmu dari kehidupanku karena aku sadar, ada dosa dibalik kita yang melemparkan perhatian itu. Namun, aku mencintaimu dan ku lindungi dirimu dan diriku dari dosa-dosa itu :’)
.
.
Jangan tanyakan, air matapun ikut menjadi saksi saat aku mencoba lari dan menjauh dari mu, tidakkah kau tahu bagaimana rasanya menjadi diriku saat ini? Semoga kau tidak ikut merasakannya karena itu tak sebanding dengan apa yang engkau rasakan saat ini.
.
.
Inshaa Allah, aku akan mengikuti cerita yang Allah persiapkan antara kamu dan aku, jika memang pada akhirnya kita akan bertemu kembali mungkin itu adalah salah satu takdir Allah dan ku harap engkau masih tetap utuh seperti semangat yang ku berikan kepadamu, dulu. Namun, jika memang kita tak akan pernah bertemu kembali? Hanya do'aku yang senantiasa bertemu denganmu. Kita bertemu karena cerita dariNya dan ku pergi karenaNya:’)
.
.
Aku akan mulai terbiasa kembali tanpamu, terimakasih. Ceritamu memang membuatku bisa tersenyum kembali. Semoga engkau juga tersenyum seperti diriku saat ini…
.
.
Yakinlah, untukmu. Semoga senyuman itu kelak sangat indah, bertahanlah! Seberat apapun ujian hidup yang Allah berikan kepadamu pasti ada cara untuk menyelesaikannya, sabar. Kamu kuat! Percayalah, Allah itu maha bijaksana, semoga Allah selalu bersamamu dan menjagamu.






Kontribusi oleh @duniajilbab dan @amaliahrh